KUR Hingga Rp100 Juta Tanpa Agunan, Pelaku UMKM Jateng Sambut Gembira

KUR Hingga Rp100 Juta Tanpa Agunan, Pelaku UMKM Jateng Sambut Gembira

Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) RI, Maman Abdurahman, memastikan bahwa Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan plafon hingga Rp100 juta kini dapat diajukan tanpa syarat agunan. Kebijakan baru ini disambut antusias para pelaku UMKM di Jawa Tengah.

Salah satunya Eny, pengusaha berondong jagung asal Kabupaten Semarang. Ia mengaku semakin tertarik mengajukan KUR setelah mendengar penjelasan Menteri Maman pada acara Kumitra (Kemudahan Usaha Mikro untuk Bermitra) di halaman Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kamis (20/11/2025).

"Kalau menurut saya itu pasti ditunggu-tunggu. Saya juga UMKM, jadi sekarang ingin mencoba lagi. Apalagi persaingan ketat, harus ada inovasi produk dan peralatan," ujarnya.

Pendapat serupa disampaikan Rofidhah, pelaku usaha yang sudah beberapa kali menjadi debitur KUR namun acap kali diminta menyertakan agunan.

"Ya membantu kalau sewaktu-waktu butuh dana. Harapannya, dimudahkan untuk usaha saya. Kalau ada order banyak, kan butuh modal besar," tuturnya.

Apresiasi Penyaluran KUR di Jawa Tengah

Dalam acara tersebut, Menteri UMKM Maman Abdurahman mengapresiasi tingginya antusiasme masyarakat Jateng terhadap pemanfaatan KUR. Ia mencatat realisasi penyaluran KUR di Jawa Tengah telah mencapai Rp41,4 triliun untuk 791.000 debitur.

Maman menegaskan kembali bahwa KUR dengan plafon Rp1 juta hingga Rp100 juta tidak boleh disyaratkan agunan, dan meminta bank penyalur mengikuti ketentuan tersebut. Sebaliknya, debitur diminta berkomitmen menjaga kelancaran pembayaran angsuran.

Ia juga meminta bank penyalur memberikan pendampingan usaha, agar pelaku UMKM dapat terus berkembang.

"Saya ingin tegaskan, pinjaman dari satu juta rupiah hingga seratus juta rupiah tidak boleh diminta agunan," tegasnya.

Terkait program Kumitra, Maman menyampaikan bahwa inisiatif ini diharapkan menjadi jembatan agar produk UMKM dapat masuk ke rantai pasok besar, mulai dari ritel modern hingga platform e-commerce.

UMKM Jadi Penggerak Ekonomi Jateng

Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menuturkan bahwa UMKM merupakan salah satu pilar utama perekonomian daerah, dengan jumlah mencapai 4,2 juta pelaku usaha dari skala mikro hingga menengah.

Melalui program Kumitra, ia berharap para pelaku UMKM memiliki kesempatan lebih luas untuk menjalin kemitraan dagang dan memasarkan produk mereka.

Luthfi menambahkan, Pemprov Jateng telah memberikan beragam fasilitas untuk mendukung UMKM, mulai dari kemudahan perizinan, sertifikasi halal, hingga promosi pemasaran. Fasilitas serupa juga diberikan bagi UMKM difabel dan kelompok rentan melalui program Kecamatan Berdaya.

"Dengan tumbuh kembangnya UMKM, pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah bisa tembus 5,37 persen, di atas nasional," pungkasnya. 



Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama