Sekretaris Badan Bahasa: Duta Bahasa Harus Jadi Portofolio dan Laboratorium Gagasan

 


Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah bersama Ikatan Duta Bahasa Jawa Tengah melaksanakan kegiatan Pembekalan Finalis Duta Bahasa Provinsi Jawa Tengah 2025 pada Sabtu, 1 Juni 2025, di Aula Cipto Mangunkusumo. Kegiatan yang diikuti 20 finalis terpilih dari 15 kabupaten/kota di Jawa Tengah tersebut merupakan bagian dari proses seleksi sebelum menuju Final Raya Duta Bahasa Provinsi Jawa Tengah.

Acara itu secara resmi dibuka secara resmi Sekretaris Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Dr. Ganjar Harimansyah, M.Hum. Dalam sambutannya, Ganjar menegaskan bahwa duta bahasa bukan sekadar simbol, melainkan agen penggerak kebahasaan yang konkret dan berdaya guna.

“Menjadi duta bahasa bukan sekadar gelar. Ini adalah ladang portofolio yang harus diisi dengan karya dan pengalaman. Jadikan juga ini sebagai laboratorium untuk mengembangkan gagasan. Dalam setiap program kerja, penting untuk melibatkan banyak pihak, menyebarluaskan kegiatan ke khalayak luas, dan tentu memperhatikan output serta outcome-nya,” tegas Ganjar di hadapan para finalis di Aula Cipto Mangunkusumo, Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah pada Sabtu, 1 Juni 2025.

Sementara itu, Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, Dwi Laily Sukmawati, S.Pd., M.Hum., dalam penyampaian materi Kebijakan Kebahasaan dan Kesastraan menyatakan bahwa sangat penting menjaga semangat dan peran aktif finalis dalam menginternalisasi nilai-nilai kebahasaan.

“Finalis duta bahasa harus selalu bersemangat karena kalian kini menjadi bagian dari Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah. Menjadi finalis dan pemenang bukanlah akhir, melainkan awal tanggung jawab. Tanamkan Trigatra Bangun Bahasa dalam diri, yaitu mengutamakan bahasa Indonesia, melestarikan bahasa daerah, dan menguasai bahasa asing,” ujar Laily dalam paparannya.

Selama dua hari, 1—2 Juni 2025, para finalis mengikuti serangkaian acara pembekalan secara luring. Materi yang diperoleh, antara lain, kalimat efektif, paragraf, UKBI Adaptif, ulasan esai, ulasan krida, ulasan konten kebahasaan, teknik wicara publik, dan tata rias. Selain itu, para finalis juga dinilai dalam hal uji wicara publik, debat kebahasaan, dan tes psikologi. 

Keseluruhan rangkaian kegiatan pembekalan disusun untuk mengasah kemampuan berbahasa sekaligus memperkuat karakter dan daya saing generasi muda dalam mengampanyekan pemartabatan bahasa. Melalui pembekalan ini, para finalis diharapkan tidak hanya siap mengikuti tahap penjurian berikutnya, tetapi juga mampu menjadi representasi generasi muda yang aktif, adaptif, dan komunikatif dalam pengimplementasian Trigatra Bangun Bahasa. 




Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama