Kisah Umar bin Abdul Aziz, Tak Mau Pakai Fasilitas Negara untuk Kepentingan Pribadi

Kisah Umar bin Abdul Aziz, Tak Mau Pakai Fasilitas Negara untuk Kepentingan Pribadi

Umar bin Abdul Aziz adalah Pemimpin di masa Bani Umayyah yang memimpin pada tahun 717–720 M. Ia dikenal luas karena keadilan, kesederhanaan, dan kepemimpinannya yang bersih. Bahkan, banyak ulama menjulukinya sebagai "Khulafaur Rasyidin kelima", karena sikap dan prinsip hidupnya dianggap sejalan dengan kakek buyutnya, Umar bin Khattab.

Salah satu kisah terkenal yang menggambarkan keteguhan amanahnya terjadi ketika ia sedang bekerja di istana. Umar menggunakan lampu yang minyaknya dibeli dengan uang negara. Saat itu, putranya datang untuk menyampaikan urusan keluarga. Tanpa ragu, Umar mematikan lampu tersebut.

Ketika ditanya alasannya, Umar menjawab:
"Lampu ini minyaknya dari harta negara. Sedangkan urusan yang akan kita bicarakan adalah urusan keluarga. Maka, tidak boleh dicampur."

Ia lalu meminta agar dinyalakan lampu lain dari ruang dalam, yang minyaknya dibeli dengan uang pribadi keluarga.

Pesan Moral dari Kisah Umar bin Abdul Aziz

Amanah dan Kejujuran
Umar menegaskan pentingnya menjaga amanah, terutama dalam penggunaan fasilitas negara yang bukan untuk kepentingan pribadi.

Teladan Kepemimpinan
Pemimpin sejati adalah yang mampu menjaga integritasnya dan tidak memanfaatkan jabatan untuk keuntungan pribadi atau keluarganya.

Pemisahan Urusan Pribadi dan Negara
Kisah ini mengajarkan batas yang jelas antara kepentingan publik dan urusan pribadi, serta pentingnya menghindari penyalahgunaan wewenang.

Kisah sederhana ini menjadi bukti bahwa Umar bin Abdul Aziz bukan hanya seorang khalifah, tetapi juga simbol kepemimpinan yang amanah, adil, dan menjadi teladan sepanjang masa.

#teladan #kisah #virals #fyp #jangkauanluas #umar


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama