𝗚𝗲𝗿𝗵𝗮𝗻𝗮 𝗕𝘂𝗹𝗮𝗻 𝗧𝗼𝘁𝗮𝗹 𝗔𝗸𝗮𝗻 𝗛𝗶𝗮𝘀𝗶 𝗟𝗮𝗻𝗴𝗶𝘁 𝗜𝗻𝗱𝗼𝗻𝗲𝘀𝗶𝗮 𝗽𝗮𝗱𝗮 8 𝗦𝗲𝗽𝘁𝗲𝗺𝗯𝗲𝗿 2025, 𝗖𝗮𝘁𝗮𝘁 𝗝𝗮𝗺𝗻𝘆𝗮
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengumumkan bahwa masyarakat Indonesia akan dapat menyaksikan fenomena alam langka berupa Gerhana Bulan Total pada Senin dini hari, 8 September 2025. Informasi tersebut disampaikan BMKG melalui akun resmi Instagramnya.
Fenomena Gerhana Bulan Total ini diperkirakan berlangsung mulai pukul 00.30 hingga 01.53 WIB. Pada momen tersebut, Bulan akan tampak berwarna merah, yang sering disebut sebagai Blood Moon.
BMKG juga menyediakan dua lokasi pengamatan langsung untuk masyarakat yang ingin menyaksikan fenomena ini bersama para astronom dan penggiat sains. Lokasi tersebut yakni Stasiun Meteorologi Komodo di Labuan Bajo dan Lapangan dr. Murdjani di Banjarbaru.
"Gerhana Bulan Total dapat disaksikan di beberapa wilayah Indonesia, dan masyarakat juga dapat mengikuti kegiatan pengamatan bersama BMKG," tulis akun resmi @infoBMKG.
Gerhana Bulan Total terjadi ketika posisi Matahari, Bumi, dan Bulan berada dalam satu garis lurus, sehingga Bulan masuk sepenuhnya ke dalam bayangan inti Bumi (umbra). Fenomena ini menjadi salah satu momen astronomi yang selalu dinanti oleh masyarakat karena keindahannya yang unik.
BMKG mengimbau masyarakat untuk tidak melewatkan kesempatan langka ini. Selain bisa dinikmati dengan mata telanjang, fenomena Gerhana Bulan Total juga dapat menjadi ajang edukasi mengenai ilmu kebumian dan antariksa.
#gerhanabulan #bloodmoon #jateng #pati #fyp #virals
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengumumkan bahwa masyarakat Indonesia akan dapat menyaksikan fenomena alam langka berupa Gerhana Bulan Total pada Senin dini hari, 8 September 2025. Informasi tersebut disampaikan BMKG melalui akun resmi Instagramnya.
Fenomena Gerhana Bulan Total ini diperkirakan berlangsung mulai pukul 00.30 hingga 01.53 WIB. Pada momen tersebut, Bulan akan tampak berwarna merah, yang sering disebut sebagai Blood Moon.
BMKG juga menyediakan dua lokasi pengamatan langsung untuk masyarakat yang ingin menyaksikan fenomena ini bersama para astronom dan penggiat sains. Lokasi tersebut yakni Stasiun Meteorologi Komodo di Labuan Bajo dan Lapangan dr. Murdjani di Banjarbaru.
"Gerhana Bulan Total dapat disaksikan di beberapa wilayah Indonesia, dan masyarakat juga dapat mengikuti kegiatan pengamatan bersama BMKG," tulis akun resmi @infoBMKG.
Gerhana Bulan Total terjadi ketika posisi Matahari, Bumi, dan Bulan berada dalam satu garis lurus, sehingga Bulan masuk sepenuhnya ke dalam bayangan inti Bumi (umbra). Fenomena ini menjadi salah satu momen astronomi yang selalu dinanti oleh masyarakat karena keindahannya yang unik.
BMKG mengimbau masyarakat untuk tidak melewatkan kesempatan langka ini. Selain bisa dinikmati dengan mata telanjang, fenomena Gerhana Bulan Total juga dapat menjadi ajang edukasi mengenai ilmu kebumian dan antariksa.
#gerhanabulan #bloodmoon #jateng #pati #fyp #virals