Pansus Hak Angket DPRD Pati Soroti Kebijakan di RSUD Soewondo dan Perpindahan Guru

Pansus Hak Angket DPRD Pati Soroti Kebijakan di RSUD Soewondo dan Perpindahan Guru

Pati, 4 September 2025 — Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket DPRD Kabupaten Pati kembali menggelar rapat lanjutan terkait dugaan penyalahgunaan kewenangan di sejumlah instansi, termasuk RSUD Soewondo Pati. Rapat yang digelar pada Rabu (3/9) di ruang Banggar DPRD Pati ini berlangsung terbuka dan disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat DPRD sebagai bentuk transparansi.

Pada rapat tersebut, Pansus menghadirkan berbagai pihak untuk memberikan klarifikasi, antara lain Kepala SMPN Tayu terkait perpindahan guru dari Kecamatan Jakenan, tiga Sekretaris Desa (Ngastirejo, Srikaton, Kutoharjo), serta pihak RSUD Soewondo yang diwakili dr. Reni dan Ketua Dewan Pengawas RSUD Soewondo.

Ketua Dewas Walk Out

Rapat berlanjut ke Kamis (4/9) dengan agenda klarifikasi langsung bersama Ketua Dewas RSUD Soewondo, Torang Manurung. Namun, suasana rapat memanas ketika Torang memilih untuk meninggalkan ruangan (walk out).

"Saya izin karena sudah memberikan jawaban. Saya sebagai hak warga negara mencukupkan diri. Maka saya izin meninggalkan tempat," ujar Torang sebelum keluar dari ruang rapat.

Keputusan tersebut menuai kritik dari anggota Pansus karena jawaban yang disampaikan dinilai belum memadai, terutama terkait fungsi Dewas serta kebijakan pengurangan tenaga medis di RSUD Soewondo.

Insiden dengan Wartawan

Ketegangan semakin meningkat saat Torang meninggalkan gedung DPRD. Dalam perjalanan menuju mobilnya, rombongan Torang sempat dihadang wartawan yang hendak melakukan wawancara doorstop. Namun, pengawal Torang justru bertindak represif dengan menarik paksa dua wartawan. Salah satunya, seorang perempuan, terjatuh hingga terbanting di lantai.

Ketua Pansus Hak Angket DPRD Pati, Teguh Bandang Waluyo, mengecam keras tindakan tersebut. Ia menegaskan bahwa pelaku bukan bagian dari Sekretariat DPRD, aparat kepolisian, maupun TNI.

"Kami menyesalkan insiden ini. DPRD adalah rumah rakyat yang harus aman dan terbuka. Kami mendorong kepolisian menindak tegas pelaku agar peristiwa ini tidak terulang," tegasnya.

Indikasi Nepotisme

Selain insiden walk out dan tindakan represif pengawal, Pansus juga mengungkap indikasi nepotisme di RSUD Soewondo. Terungkap bahwa perusahaan penyedia makanan rumah sakit, sebuah CV, ternyata dimiliki oleh istri Ketua Dewas. Dugaan penyalahgunaan jabatan ini kini menjadi salah satu fokus utama dalam penyelidikan Pansus.

Komitmen Transparansi

DPRD Kabupaten Pati menegaskan seluruh proses Hak Angket akan dijalankan dengan prinsip transparansi, akuntabilitas, dan keterbukaan publik. Pansus berkomitmen menggali fakta, mendalami kebijakan, serta memastikan lembaga publik bekerja sesuai kepentingan masyarakat Pati.


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama