Ricuh Jelang Karnaval Meron di Sukolilo, Dua Pria Ditangkap Usai Aniaya Peserta Persiapan
SUKOLILO – PATI
Persiapan Karnaval Meron 2025 di Desa Sukolilo, Kabupaten Pati, mendadak ricuh setelah terjadi aksi penganiayaan pada Kamis malam (4/9/2025). Dua pria berinisial DK (38) dan AAT (20) kini resmi ditetapkan sebagai tersangka usai memukul seorang warga di tengah keramaian.
Insiden bermula sekitar pukul 21.30 WIB ketika warga sedang mencoba perangkat sound system untuk acara karnaval. Suasana yang semula meriah berubah kacau setelah cekcok mulut berujung aksi pemukulan terhadap Jony Ismanto (35), warga Dukuh Lebak Kulon, Desa Sukolilo.
Keributan itu sempat direkam warga dan beredar di media sosial, memicu perbincangan hangat di jagat maya. Laporan pun segera masuk ke Polsek Sukolilo, yang langsung bergerak melakukan penyelidikan pada Jumat pagi (5/9/2025).
Kapolsek Sukolilo AKP Sahlan menjelaskan, kedua pelaku berusaha bersembunyi di rumah kerabatnya. "Namun tim kami berhasil mengamankan tanpa perlawanan," ujarnya. Polisi juga menyita barang bukti berupa kaos hitam yang dikenakan salah satu pelaku saat kejadian.
Hasil gelar perkara menyimpulkan, DK dan AAT terbukti memenuhi unsur tindak pidana penganiayaan. Keduanya dijerat Pasal 170 KUHP subsider Pasal 351 KUHP dan langsung ditahan untuk proses hukum lebih lanjut.
Seorang saksi mata, Muhammad Thoha Munawar (52), menuturkan, awalnya hanya terjadi adu mulut sebelum salah satu pelaku melayangkan pukulan. "Warga sempat melerai, tapi suasana sudah terlanjur panas," katanya.
AKP Sahlan menegaskan, polisi tidak akan memberi ruang bagi aksi kekerasan di wilayahnya. "Segala persoalan harus diselesaikan lewat jalur hukum, bukan dengan main hakim sendiri," tegasnya.
Ia juga mengimbau warga untuk menjaga kondusivitas menjelang Karnaval Meron 2025. "Mari bersama-sama menjaga keamanan. Perbedaan pendapat bisa diselesaikan dengan musyawarah, bukan dengan kekerasan," pungkasnya.